Kamis, 15 Desember 2016

Janjiku

"Nak..." Ucap ibu membuka cerita.

"Iya, ada apa bu?" Aku tetap menyaksikan acar televisi yang sedang ku tonton.

"Lulus sekolah nanti kamu mau ke mana nak?"

"Paling cari kerja bu."

"Ya maksud ibu kamu cari kerjanya kemana?"

"Di kita ajalah bu, jangan jauh-jauh. Lagipula, aku ingin tetap bersama ibu." ku tatap mata ibu. "Bukannya aku tidak mau hidup mandiri, tapi aku ingin hidup di Majalengka dan menjadi tokoh di tanah kelahiranku sendiri. Apalagi sekarang kan sudah banyak industri-industri yang ada di lingkungan sekitar kita. Tak jauh, hanya di desa tetangga."

"Ooooh... Iya sih, emang banyak di lingkungan kita juga. Tapi, Kamu tidak ingin keluar negeri?" tanyanya.
Rasanya ada sedikit harapan yang cukup kuat dalam kalimat itu. "Maksud ibu?"

"Yaa nggak sih. Tapi enak aja melihat orang-orang yang sudah keluar negeri kemudian kembali lagi pulang. Sepulangnya dari sana Kayaknya hidupnya itu terlihat lebih enak."

Sekali lagi aku menemukan harapan di sana.

"Lihat saja, kak Dadan. Setelah pulang dari Jepang, dia sudah mampu membangun rumah yang bagus, Besar juga tuh. Lihat juga tuh kak Rey, sepulang dari Jepang jadi gak susah buat melamar pekerjaan." Tambah ibu.

Setiap katanya terdengar begitu lembut. Ibu, sepertinya kau sedang membujukku. Seolah mengelusku penuh dengan kasih sayang tapi kali ini bukan oleh tanganmu, melainkan oleh kata-katamu.

"Nak, memangnya kamu bener-bener gak mau pergi ke luar negeri?" tanyanya lagi ingin jawaban yakin dariku. "Ke Jepang gitu misalnya. Sekolah kamu juga kan memfasilitasinya."

Saat itu, aku coba menyangkal semua pernyataan-pernyataan ibuku sendiri. Tapi, engkau sudah ketahuan bu. Tanpa engkau ungkapkan pun aku mengerti apa maksudmu.


"Baiklah Bu, kalau begitu biar aku coba terlebih dahulu ya bu. Ibu juga jangan lupa untuk mendo'akanku, semoga aku diterima untuk pergi ke negeri Sakura itu." ku pahami maksudnya, ku dekati ia dan segera ku rangkul bahunya. Ku cium keningnya untuk yang ke sekian kalinya.

Aku tahu apa yang ibu harapkan dariku. Apalagi setelah kekecewaannya terhadap kakakku. Setelah harapan yang telah di angkatnya tinggi-tinggi ternyata tidak terwujud. Bahkan tindakannya beberapa bulan lalu cukup merepotkan, di waktu perpisahan tempat tinggal.

Bu, aku tahu engkau sangat mengidamkan kehidupan yang lebih dari ini. Kehidupan yang serba berkecukupan, bukan yang harus selalu dicukup-cukupkan.

JEPANG! AKU PASTI DATANG

0 komentar:

Posting Komentar

Kontak

Talk to us

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Dolores iusto fugit esse soluta quae debitis quibusdam harum voluptatem, maxime, aliquam sequi. Tempora ipsum magni unde velit corporis fuga, necessitatibus blanditiis.

Address:

9983 City name, Street name, 232 Apartment C

Work Time:

Monday - Friday from 9am to 5pm

Phone:

595 12 34 567

Views

Diberdayakan oleh Blogger.

Wajib Dibaca

Manfaat Madu Hitam

Bismillahirrahmaanirrahiim Assalaamu'alaikum,          Selamat pagi, sudah lama saya tidak buka blog. Biasalah, motivasi saya itu masih...